PT KONTAK PERKASA | Harga emas mengalami kenaikan yang cukup tipis, mencerminkan antisipasi para pedagang terhadap data ekonomi AS yang akan dirilis dan pertemuan bank sentral utama yang dijadwalkan pada minggu ini. Kondisi ini dianggap memiliki potensi memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga, menjadi titik fokus utama bagi pelaku pasar.
Pentingnya indeks harga konsumen AS yang akan diumumkan pada hari Selasa membuatnya menjadi sorotan utama, di mana investor berharap mendapatkan gambaran lebih jelas terkait kemungkinan kelanjutan tren disinflasi. Data ini dianggap sebagai penentu penting untuk memahami arah kebijakan suku bunga Federal Reserve pada tahun 2024.
Perhatian pasar juga tertuju pada pertemuan Federal Reserve yang dijadwalkan pada hari Rabu. Harapan muncul untuk mendapatkan petunjuk yang dapat meredam ekspektasi pelonggaran, terutama setelah spekulasi dovish yang agresif sebelumnya telah memicu fluktuasi pada harga emas.
Meskipun emas telah mencatat tren kenaikan baru-baru ini dan bahkan mencapai rekor tertinggi pada awal bulan ini, kenaikan tersebut tampaknya mengalami sedikit keterhenti. Namun, analis pasar senior di Phillip Nova, Priyanka Sachdeva, memperkirakan bahwa bahkan petunjuk dovish yang sedikit saja dari Federal Reserve bisa menjadi pendorong bagi emas untuk mencapai level $2.100 per ons.
Pada pukul 5:44 pagi di London, harga emas mengalami kenaikan sebesar 0,3%, mencapai $1.987,39 per ons, setelah sebelumnya mengalami penurunan sebesar 1,1% pada hari Senin. Indeks Spot Dolar Bloomberg juga turun sebanyak 0,2%. Di sisi lain, perak, platinum, dan paladium mengalami penguatan. PT KONTAK PERKASA
Sumber: MTN newswires
