Pada pergerakan pasar uang pada Rabu pagi (23/8), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terbuka dengan melemah tipis, sementara dolar AS di pasar global mengalami penurunan setelah menguat pada sesi sebelumnya.
Pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah tipis sebesar 0,01% atau 2 poin menjadi Rp 15.326, dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.324. Rupiah saat ini berada di atas level oversold-nya, dekat dengan level terendah dalam 21 minggu atau 5 bulan.
Analis memperkirakan bahwa pada hari ini, perdagangan rupiah terhadap dolar AS akan dibuka dengan melemah ke Rp 15.324, kemudian mengalami koreksi ke Rp 15.327, dan pada akhirnya pada pagi hari WIB terpantau berada di posisi Rp 15.326.
Sementara itu, dolar AS di pasar uang Asia mengalami penurunan setelah sebelumnya menguat di sesi global. Penguatan tersebut terhenti karena investor menantikan hasil pertemuan simposium the Fed yang diperkirakan akan mendukung kelanjutan kenaikan suku bunga.
Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, pagi ini turun ke level 103,50, dibandingkan dengan level penutupan sesi sebelumnya di 103,60.
Sementara itu, pada awal sesi perdagangan pertama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menguat sebesar 18,911 poin (0,27%) ke level 6.935,361. Di kawasan Asia, bursa saham umumnya mencermati beberapa data ekonomi regional, serta mengikuti pergerakan variatif dan terbatas di Wall Street yang ditutup dengan hasil yang beragam.
Analis juga melihat bahwa dolar AS terhadap rupiah hari ini cenderung melemah, dengan dolar di pasar Asia mengalami penurunan. Perkiraan minggu ini menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemungkinan akan berada dalam kisaran antara Rp 15.358 hingga Rp 15.185.
